Hay, hari terakhir kampanye PilPres nih kayaknya. Udah ada yg "Srek" belom? Nanti malem ada debat Capres-Cawapres yang terakhir, bagi kamu yg masih bingung bisa nonton ya entar malem. Kalo saya sih juga udah milih dari awal kampanye.
Tentunya kita semua tahu, kalo negara kita memberi kesempatan kepada siapapun, kepada kelompok apapun untuk ikut serta dalam Pemilu, ya, karna kita negara demokrasi. Saya sendiri menganggap kalo PEMILU itu salah satu, mungkin satu-satunya, jalan bagi terselenggaranya REVOLUSI yang bersih, yang sehat, bukan berarti tanpa korban, tapi revolusi ini minimal, paling suci. Bakalan malu-maluin aja kalo saya, megingat umur saya, diam saat ada kesempatan untuk ikut serta revolusi/perubahan damai ini.
Dari debat-debat sebelumnya, kita telah mendengar bersama janjijanji, yang mereka katakan sebagai visi misi, masing-masing capres. Bagi saya, janji tetep janji, sama seperti sebelum-sebelumnya, pernyataan retorik yang disampaikan dengan semangat, tegas, dan penuh keyakinan, hanyalah untuk memasturbasikan telinga masyarakat, tetap saja akhir-akhirnya hanya membicarakan apa yang ingin didengar masyarakat. Yang satu ngomong tentang potensi SDA yg bocor, yang dua ngomong tentang Sehat, dan terdidik, secara gratis. bukankah kita udah mendengar ini lamaaaaaaaa ? Hmm, Tapi gakpapa, memang kita butuh janji kok, apalah bedanya komitmen dengan janji, sebelum terjadi, kecuali beda susunan huruf dan pengucapannya saja. Haha.
Maka itu seharusnya, sebaiknya, selayaknya, seyogianya, sebenernya kita perlu memepertimbangkan masalalu, trek rikord, prestasi, yang telah dicapai masing-masing kandidat, untuk meyakinkan kita tentang apa yang dibicarakan ngalor, ngidul, ngetan, ngulon, itu, tentang pola tindakan yang dilakukan oleh mereka dalam mengatasi masalah, dan masalahnya sendiri. Tapi, No, kalian harus mencarinya sendiri hal-hal tersebut. Tapi juga awas, blek kempeyn/berita palsu everywhere!
Ini beberapa pendapat dan pertimbangan saya setelah saya melihat, meraba, dan menerawang kampanye pengenalan capres cawapres sebulan ini.
KENAPA PILIH NOMER SATU?
◆Dalam urusan Representative atau tidak, capres yg ini harus kalian pertimbangkan dalam masalah RUPA. Kita bisa membenahi citra kita di mata dunia, dengan memiliki presiden semacam ini. Eh, bukankah kalo gitu kita termasuk pencitraan ya? Persetan dengan pencitraan. Haha
◆kita bisa sedikit nostalgia, dengan kepemimpinan pak Karno, karna capres satu ini sangat mengidolakan pak karno, sampe baju, mic, diusahakan semirip mungkin dengan pak karno. Masyarakat pun masturbasi mata kali ini. Saya sangat menghargai usaha beliau. :(
◆sekaligus nostalgia juga dengan kepemimpinan militer, Pak Harto, yang masyarakat sungguh-sungguh teratur karena militer di gandakan fungsinya. Dahulu ya. Gatau kalo programnya pak bowo ini mau gitu juga atau tidak. Saya rasa pendukung "pie kabare? enak jamanku Tho?" Akan kecewa, kalo militer gak di dwi fungsikan lagi.
◆bagi aktifis mahasiswa yg suka demo, demi eksistensi gerakan kalian dimasyarakat, saya sangat anjurkan untuk memilih nomor satu ini. Kenapa? Akan sangat "sesuatu" eksistensi dimata masyarakat bila kalian berhasil mengulang keberhasilan tahun 98. :)
◆ bagi kalian yang merasa beragama dalam bernegara, saya anjurkan untuk memenangkan nomor satu ini, karena FPI yang mendukung pemurnian agama, mendukung ini juga. Bersama pak bowo ini kita akan memerangi orang-orang kafir. Gak boleh takut kalo gak kafir. Tapi Semoga kita gak termasuk kafir dimatanya. :)
◆ dalam janjinya, dia akan memberi 1 M / desa. Hmm, lumayan juga.
KENAPA MILIH NOMOR DUA.
◆ dalam masalah representatif atau tidak, saya pribadi lebih menganjurkan pak Joko ini dalam hal mau berperilaku sederhana dalam sandang, pangan, dan papan, yang dikatakan rivalnya sebagai 'pencitraan'. Sebagai negara yang terpuruk, karena potensinya bocor, pak Joko ini lebih mau mewakili keadaan mayoritas kita. Walaupun dia mampu saja beli kuda. Bukannya ini munafik? Hmm iyakah?
◆ dalam hal kepemimpinan administratif dalam negeri. orang ini pernah menjabat walikota, juga masih sebagai gubernur. Saya bisa percayakan dia dalam hal keberlangsungan reformasi yg udah 15 tahun masih saja dalam masa transisi. Lelang lurah dan camat adalah salah satu contoh Re-Formasi.
◆mahasiswa progresif, mahasiswa anak yang merasa jaman selalu berubah, yang mau beraksi tidak dengan demo melulu, yang lebih mementingkan peran daripada eksistensi, saya anjurkan untuk memilih orang ini. Kenapa? Dalam demonstrasi, selain untuk propaganda ke masyarakat, adalah umum kita demo karena pendapat kita nggak didengar. Dalam trek rikordnya Orang ini mendengar aspirasi siapapun. Semoga menyebar ke bawah bila dia jadi presiden. Supaya kita gak panas-panasan demo untuk menyampaikan aspirasi.
◆biasanya, karena alasan nomor tiga diatas, pak joko ini disebut boneka. Karena terlalu manut sama orang lain. Katanya. Hmmmm, iyakah? Dia sendiri sudah bertekat dari awal untuk memotong subsidi BBM untuk dialihkan ke hal lain yg lebih pas kalo dia jadi presiden. Padahal dulu kenaikan BBM selalu dibarengi dengan demonstrasi. Pernyataan yg terlalu berani untuk dikatakan kalo dia ini penjilat rakyat.
◆kemajuan bangsa kita gak terhambat, karena dia mendukung orang yang berpotensi memimpin, untuk memimpin tanpa ada hambatan suku, ras, agama. Ex: Lurah Susan. Persaingan antar agama akan menjadi persaingan yang lebih baik.
◆ dia BISA , memberi tiap desa 1 M, cuma karena dia gubernur. Karena program satu milyar per desa itu memang hasil dari pemerintahan SBY. Hehe
Pada akhirnya, saya menganggap, bahwa karena pertimbangan diatas, sebenarnya kita dihadapkan pada dua pilihan.
saya akan akhiri dalam dua pilihan yang agak puitis. Hehe.
Sekarang tinggal kita, kita ini ingin pedagang kita diusir, atau diminta pindah?
Sekarang tinggal kita, kita ini ingin di dorong meninggalkan, atau ingin diajak meninggalkan?
Sekarang tinggal kita, kita ini ingin dipaksa BEBAS dari ketakutan, atau memang BEBAS untuk berketakutan?
Sekarang tinggal kita, Kita ini mau dipimpin oleh seorang tuan, atau seorang babu?
Sekarang tinggal kita, kita ini mau menjadi seorang babu yang harus nurut sama tuan. atau menjadi tuan, yang seorang babu bekerja untuknya?
Untuk hari kita yang akan baru, Kalo saya gak munafik, saya akan memilih merasa menjadi tuan, yang dibangunkan oleh babu, dengan santun. Bukan menjadi seorang babu yang dibangunkan dengan paksa untuk langsung bekerja. Hehe
Salam.
Rizal Abd, 5 Juli 2014.
0 komentar:
Posting Komentar